Atjeh news | Setelah kepergian para Nabi, para
ulama adalah sosok yang melanjutkan misi ke-nabian dalam rangka
mencerahkan, membimbing dan menjadi teladan bagi umat dalam mengarungi
kehidupan dunia menuju akhirat. Sebagaimana Rasulullah saw sendiri
menjelaskannya dalam sabdanya:
"Ulama adalah pewaris anbiya" (al-hadist).
Bagi umat akhir zaman, ulama adalah pelita dalam kegelapan.
Dimana dalam menjalani kehidupan, umat akan tersesat tanpa mengikuti
ulama. Sebab dari kalangan manusia akhir zaman, ulamalah yang paling
mengerti tentang seluk-beluk Islam dan substansi misi Rasulullah saw.
Maka menjauhkan diri ulama adalah suatu kealpaan yang berakibat fatal.
Jauh-jauh hari, Rasulullah saw mewanti-wanti umat tentang
petaka yang ditimbulkan apabila umat menjauhkan diri dari ulama.
Rasulullah saw bersabda:
“Akan datang suatu zaman atas umatku, mereka lari dari
ulama dan fuqaha, maka Allah pun menimpakan tiga bentuk cobaan. Pertama,
Allah akan menghilangkan barakah dari penghasilan mereka. Kedua, Allah
akan menguasakan mereka di bawah kekuasaan pemimpin yang zalim. Ketiga,
mereka akan keluar dari dunia fana dengan tanpa membawa iman”.
(Al-hadist).
Sebagaimana diperingatkan dalam hadis ini, ada tiga konsekuensi yang harus diterima umat jika mereka menjauhi para ulama. Pertama,
Allah akan menghilangkan barakah (keberkatan) dari penghasilan mereka.
Dimana ekonomi umat akan terguncang akibat telah dicabutnya keberkatan
oleh Allah swt.
Kedua, bahwa Allah akan memberikan kekuasaan/kepemimpinan umat kepada tangan orang-orang yang dhalim.
Ketiga, meninggalkan dunia fana tanpa membawa iman, naudzu billah min dzalik.
Dinukilkan dari hadis lain yang memperkuat hadist ini,
Rasulullah saw bersabda: “Tiga golongan ini tidak akan diremehkan
kecuali oleh orang munafik, yakni orang tua yang telah lama memeluk
Islam, orang yang berilmu (ulama) dan pemimpin yang adil” (HR.
Thabrani).
0 komentar:
Posting Komentar