Kedisiplinan anggota DPRD Pamekasan dalam sorotan Badan Kehormatan (BK) DPRD. Pasalnya, ada anggota Dewan yang hanya masuk kantor untuk mengambil gaji. Selebihnya, mereka membolos.
Ada pula yang hanya datang saat sidang paripurna dan masuk kantor saat ada kunjungan kerja ke luar kota.
Anggota BK DPRD Pamekasan, M Sjaiful, menjelaskan, kedisiplinan anggota DPRD Pamekasan sangat rendah. Bahkan, ada yang tidak sampai 10 persen tingkat kehadirannya ke kantor.
“Kedisiplinan anggota sangat memprihatinkan. Ada yang datang sebulan sekali hanya untuk ambil gaji,” kata Sjaiful saat ditemui di ruang kerjanya.
Padahal, kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, tata tertib DPRD Pamekasan dirumuskan bersama, dibahas bersama, dan ditetapkan bersama-sama, termasuk di dalamnya kode etik anggota DPRD Pamekasan.
Jika ada pelanggaran, anggota yang nakal berarti melanggar keputusan bersama dan melanggar kode etik.
“Nanti akan ditegur lisan dulu. Jika masih nakal, akan dikirimi surat ke ketua fraksi masing-masing. Jika masih bebal, maka bisa disidangkan di MK,” katanya.
Sjaiful menganalisis, nakalnya anggota Dewan disebabkan ketidaktegasan pimpinan DPRD Pamekasan, baik pimpinan tersebut dari jajaran Ketua DPRD, Ketua Komisi, maupun Ketua Fraksi. Jika mereka tegas, anggotanya akan disiplin.
Dari 45 anggota DPRD Pamekasan yang ada, dua anggota mendapat sorotan khusus. Keduanya ialah Faruk Ali dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) dan Sulhan dari Fraksi Partai Bulan Bintang (F-PBB).**
0 komentar:
Posting Komentar